darisini kembali kita menumpang mini bus, jurusan Salatiga - Magelang. dan informasikan kepada sopir mini bus agar berhenti di gerbang Pendakian Gunung Merbabu jalur Wekas. karena di jalan ini kita juga akan melewati gerbang jalur pendakian lain seperti Chuntel dan Tekelan. jangan salah turun yah, hehehehehe. BackpackerIndonesia; Forum; Cari teman jalan; Cari Barengan dari Jakarta Ke Gunung Lawu via Cetho tgl 22,23,24; Q: Trending. Tanya & Jawab. Blog. Galeri. Teman jalan. Tour & Travel. Tujuan Wisata. Cari Barengan dari Jakarta Ke Gunung Lawu via Cetho tgl 22,23,24. Randi Pramesty, pada 10 Juni 2018, 15.13 HabisSendang Drajat itu ada Warung Mbok Yem, warung yang berada di hampir puncak lawu hhe, FYI aja nasi pecel telur dan sotonya enak, walaupun cukup mahal , harganya 8000 untuk makanan, dan 2000 untuk teh hangatnya, tempat yang luas juga ditawarkan di Warung Mbok Yem ini, jadi banyak pendaki yang tidur-tiduran, guling-gulingan, sholat, rokok-an, ngobrol santai disana. Dengandemikian, pendakian Gunung Lawu via Cemoro Kandang dan Candi Cetho pun sudah bisa digunakan untuk pendaki. Sabtu, 30 Juli 2022; Cari. Network. Tribunnews.com; TribunnewsWiki.com; Jakarta x Beauty 2022 Female Daily; Pantai Double Six; Babi Panggang Karo Haleluya; Padang Bulan; Festival Hari Anak; Taman Anggrek GBK; Nasi Campur Yung Adayang menarik di balik kisah horor serial kisah tanah jawa: Gunung merbabu merupakan gunung yang terletak di wilayah semarang, boyolali, magelang, dan jawa tengah. Saya belum pernah membaca buku yang secara khusus membahas mengenai letusan gunung tambora pada tahun 1815. "yoyo yang menyelamatkan kamu dan yang lainnya." tuturnya begitu Kalisaya menceritakan perjalanan menuju gunung lawu, sebelumnya sedikit penjelasan tentang gunung lawuh dari pak Wiki " Gunung Lawu (3.265 m) terletak di Pulau Jawa, Indonesia, tepatnya di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Status gunung ini adalah gunung api "istirahat" dan telah lama tidak aktif, terlihat dari rapatnya vegetasi serta puncaknya yang tererosi. . Gunung Lawu memang cukup menjadi incaran bagi para pendaki bahwasanya gunung ini adalah satu-satunya uang memiliki warung di puncak kala dulu tapi sekarang sudah banyak sih namun warung mbok yem sampai sekarang masih melegenda. Kali ini akan memberikan kabar baik buat kamu para pendaki yang berasal dari Jakarta khususnya bahwa kamu sekarang bisa ke Lawu dengan mudah dengan menggunakan bus. Baca Juga 5 Jalur Pendakian Gunung Merbabu, Jalur Favorit Kamu Yang Mana Trasnportasi menuju gunung lawu dari Jakarta sekarang memang mudah kamu bisa menggunakan bus Sudiro Tungga Jaya atau disebut STJ yang berpusat di Maospati . Bus satu ini melayani rute Ponorogo – Jakarta, Jakarta -Ponorogo dengan jalur lewat jalan tembus sarangan dan pastinya jika kamu naik bus ini bisa turun di pos cemoro kandang dan cemoro sewu. Harga tiket bus sudiro tungga jaya dari Jakarta berkisar 200k – 375k sekali jalan , pemberhentian terakhir adalah kota reog alias Ponorogo yang memiliki wisata unggulan Telaga Ngebel sebelas dua belas sama Telaga Sarangan yang ada di lereng gunung lawu. Jadi buat kamu yang ingin melakukan pendakian ke gunung lawu khususnya yang berada dari Barat bisa naik bus Sudiro Tungga Jaya lebih praktis karena langsung turun didepan bascame pendakian gunung lawu. Oh ya, pada hiking kali ini agak rame sih. Karena Adi ngajak temennya, yaitu ada bang Randy, bang Yudhi, Dila dll. Seperti biasa Agil nggak lupa untuk join juga. Bermula dari grup whatsapp untuk membuat rencana agar perjalanan lancar dan perkiraan dana juga sesuai. Untuk menuju ke Gunung Lawu, dari Jakarta kita menggunakan kereta dengan tujuan ke Purwosari Solo dengan menempuh perjalanan selama 8 jam. Selama perjalanan kita habiskan dengan ngobrol, bercanda dan juga main uno. Setibanya di Purwosari, kita makan malam dulu sambil menunggu di jemput bis untuk menuju ke basecamp. Perjalanan dari Purwosari ke basecamp memakan waktu kurang lebih 2-3 jam dengan jalan yang lumayan berkelok. Kita tiba di basecamp hampir jam 1 pagi. Setelah beres-beres, kita semua bergegas beristirahat dan tidur karena esok harus mempersiapkan tenaga. Mana ya dingin banget itu basecamp. Pastikan membawa pakaian yang nyaman yas. Gue langsung bergegas membersihkan wajah dan bersiap untuk besok pagi. gue langsung tidur biar tetap fit karena waktu udah semakin larut. Akhirnya gue harus mengeluarkan sleeping bag karena dinginnya nggak tahan bangeeet. Setelah semuanya usai sarapan dan juga menyiapkan segala persiapan yang dibutuhkan, seperti mandi sebelum melakukan pendakian, sarapan dan juga melakukan pemanasan. Fyi jalur candi cetho ini adalah jalur terladai dibandingkan jalur lainnya, tapi lebih panjang juga! Kurang lebih pendakian ini gue dan yang lain memakan waktu sampai 10 jam, lama banget tapi ya seru dan berasa hahaha. Setelah berdoa, kita langsung memulai pendakian. First stop adalah posko pendakian puncak lawu jalur candi cetho. Kita mengisi data dan meninggalkan ktp di posko yang nanti diambil kembali saat turun. Bang Randhi sebagai penanggung jawab yang meninggalkan ktpnya. Kita juga diberikan arahan-arahan dan larangan apa selama mendaki, seperti tidak membakar apapun karena kebetulan saat gue mendaki sedang musim kemarau sehingga rentan kebakaran. Mulailah pendakian ini! Kita melewati Candi Kethek, Kethek artinya Monyet. Dan gue kurang tau kelanjutannya karena tidak mampir dan hanya lewat saja. Kita terus berjalan santai hingga berenti di sumber mata air terakhir sebelum pos Kita istirahat sejenak dan isi botol masing-masing sebelum lanjut mendaki lagi. Airnya seger dan dingin banget yaiyalah ya!. Antri Mengisi Air di Botol Setelah istirahat dan mengisi minum, lanjut lagi menuju ke pos 3. Kalau nggak salah, gue, Amel dan Febri tidur saat menuju pos 3 ini deh dan ditungguin oleh Agil haha. Mungkin karena emang ngantuk banget sih asli. Dan sesampainya di pos 3 gue juga tidur lagi, asli ahahaha. Pendakian jalur cetho ini asik-asik aja sih, cuma karena lagi musim kemarau ini debunya parah banget! Apalagi kalau ada yang turun kita musti minggir dulu kalau enggak bisa kelilipan dan sebagainya, maka itu kalau mendaki saat musim kemarau mesti siap masker banget dan jangan pakai baju terang. Perjalanan terasa panjaaaang banget dan lama hahaha. Emang bener-bener capek asli! Bahkan, dari sabana menuju ke pos 5 tempat kita camp, aja berasa lama dan jauh padahal nggak seberapa hahaha. Mungkin karena emang udah capek banget mendaki selama 10 jam. Trus mikir, 10 jam aja begini, gimana yang lain ya?? Haha. Tapi kita bener-bener menikmati aja mendaki sambil ngegibah *ups. Berkisar jam setengah 7 malam kita sampai, yang laki menyiapkan tenda dan yang perempuan bergegas masak dan segala macam. Baru kali ini cuy, segala snack habis di jalan karena lapar! Hahaha. Sesampainya di camp, emang paling enak masak mie. Gue nggak banyak take foto karena males aja, jadi dapet dari yang lain fotonya xoxo. Menuju Puncak Hargo Dumilah 3265 MDPL Janjian sih mau mulai muncak jam 3, tapi kalau nggak salah akhirnya kita mulai mendaki jam 4. Karena nggak bawa carrier jadinya lebih enteng. Dan seperti yang kalian tau lah ya kalau Lawu terkenal mistis terlebih lagi pasar dieng! Sepanjang jalan gue merinding aja gitu, mungkin suges aja kali ya haha. Para Pejuang Submit! minus Agil Seneng banget ngeliat sunrise rasanya. Cantik banget!!!! Emang naik gunung ini banyak banget bonusnya, itulah kenapa gue pengen banget setidaknya setahun sekali mendaki. Ternyata di Gunung Lawu gue menemukan lumayan banyak daisy, rasanya seneng banget uwu. Nah kalau mendaki gunung lawu dan belum mampir ke warung mbok Yem rasanya belum afdol! Kita mampir dulu sekaligus sarapan. Harga makanannya masih terjangkau. Terlebih yang ada dipikiran gue saat belanja dan harus naik ke atasnya, asli peer banget sih. Gue memesan nasi pecel dan segelas teh hangat, beuh rasanya nikmat tenannnn. Baca Juga Hiking ke Merbabu dari Jakarta Makan bwang! Setelah sarapan dan beristirahat sebentar, kita lanjut lagi menuju puncak kayak lagu. Perjalanan menuju puncak lumayan juga mendaki, debunya tetap banyak. Kurang lebih sesampainya di Puncak itu jam 7 pagi. Seneng banget rasanya, karena ini pertama kalinya gue muncak dari tengah pagi gitu ahaha, jadi berasa terbayar aja perjuangannya. Mt Lawu 3265 MDPL! Setelah menikmati puncak, istirahat dan berfoto. Kita segera bergegas untuk packing dan turun. Karena takut kalau kita bakal kemalaman. Pemandangan hamparan sabana yang luas dan juga cantik bener-bener bikin puas mata banget! Ditambah langit biru, jadi makin perfect. Di pasar Dieng banyak banget batu bertumpuk gini btw. Jadi inget drakor tau gak sih! Haha Jam 12 siang kita start untuk turun kembali menuju ke Basecamp. Sebelum turun, kita menghabiskan logistik untuk makan siang dan bekal. Karena snack juga udah habis semuanya, takut diperjalanan juga lapar jadi lebih baik persiapan. Full Team Untungnya untuk turun kita hanya memakan setengah waktu dari naik yaitu 5 jam, tapi berasa banget karena turunannya yang lumayan menyebabkan kaki jadi kotor, sakit dan macem-macem lah pokoknya. Selama turun, bisa dihitung banget pendaki yang naik nggak banyak. Mungkin karena hari Senin jadinya orang-orang sudah pada turun kemarin. Total Biaya Pendakian di Gunung Lawu Biaya yang dihabiskan selama pendakian dari Jakarta kurang lebih menghabiskan biaya Untuk detail lengkapnya gue kasih rinciannya berikut Dan juga yang mau tau itinerary perjalanan juga bisa dilihat berikut Nah itulah kurang lebih cerita hingga rincian pendakian kali ini. Sampai jumpa di cerita lainnya, semoga bermanfaat! Sekilas Tentang Gunung Lawu Jika dibuatkan daftar gunung favorit untuk didaki yang ada di Pulau Jawa maka Gunung Lawu sudah pasti menjadi salah satunya. Gunung Lawu yang memiliki puncak ketinggian mdpl ini terletak di Pulau Jawa, Indonesia. tepatnya di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur antara tiga kabupaten yaitu Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah, Kabupaten Ngawi, dan Kabupaten Magetan Jawa Timur. Gunung ini memiliki tiga puncak yakni Hargo Dalem, Hargo Dumiling, dan puncak tertinggi bernama Hargo Dumilah. Perjalanan Menuju Basecamp Cemoro Sewu Terdapat banyak jalur untuk menuju puncak Gunung Lawu. Namun yang paling menjadi favorit bagi para pendaki adalah Cemoro Sewu dan Cemoro Kandang. Titik awal pendakian keduanya jaraknya saling berdekatan. Di cerita pendakian Gunung Lawu ini titik awal pendakian yang kami pilih adalah Cemoro Sewu. Baca juga Cara Menuju Gunung Lawu dari Jakarta Dulu, jika ingin ke basecamp Cemoro Sewu dari Jakarta. Para pendaki biasanya memilih naik kereta hingga ke Solo, turunnya bisa di Stasiun Solo Balapan atau Solo Jebres. Kemudian dilanjutkan naik bus dari Terminal Tirtonadi menuju Tawang Mangu menggunakan Bus Rukun Sayur. Selanjutnya naik mobil colt untuk ke Cemoro Sewu. Agak panjang perjalanannya karena harus estafet. Namun syukurlah saat ini untuk menuju basecamp Cemoro Sewu dari Jakarta sangat mudah karena sudah ada bus dari Jakarta yang langsung menuju kesana. Bus apa itu? Namanya Bus Sudiro Tungga Jaya STJ. Bus Sudiro Tungga Jaya melayani perjalanan dari Jakarta sampai ke Cemoro Sewu Source IG Kita bisa naik bus ini dari Jakarta. Pilihlah bus STJ dengan tujuan Magetan atau Tawang Mangu. Nantinya bus akan melewati lereng Gunung Lawu dan tentu saja melewati Cemoro Sewu maupun Cemoro Kandang. Jadi hanya dengan sekali naik bus, kita bisa langsung sampai ke basecamp. Mudah banget kan? Untuk ongkosnya sendiri jika naik bus ini adalah Rp harga ini sudah termasuk servis makan 1 kali. Bangku bus ini dilengkapi dengan leg rest, bantal selimut dan usb port charger. Jadi di perjalanan menuju Cemoro Sewu bisa digunakan untuk beristiraht dengan nyaman. Oh ya, jangan lupa smartphonenya diisi dayanya supaya tetap bisa update selagi masih ada sinyal. Untuk naik bus ini kita bisa memulai dari Terminal Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Jam keberangkatannya 1430 WIB. Adapun waktu tempuhnya dari awal keberangkatan sampai di Cemoro Sewu 14 jam perjalanan. Tiba di Basecamp Cemoro Sewu Masih dini hari, dingin dan sepi yang menyambut Ketika kami tiba di Basecamp Cemoro Sewu. Sebenarnya kami bisa saja beristirahat di dalam basecamp. Namun di dalamnya sudah terisi penuh dengan pendaki lainnya. Mungkin mereka sudah tiba di basecamp ini sore kemarin atau malam harinya. Pagi mulai datang, gelap terhapuskan terang. Kami bergegas mencari sarapan terlebih dahulu sebelum memulai pendakian. Seporsi nasi rawon menjadi sarapan kami pagi itu. Pendakian Jam 0830 WIB, kami memulai pendakian Gunung Lawu dari Cemoro Sewu. Disini kami harus membayar retribusi pendakian sebesar Rp per orangnya. Gerbang Cemoro Sewu, salah satu titik awal pendakian Gunung Lawu yang paling digemari pendaki Source IG djarot_eskha Selain membayar retribusi kami juga harus mengisi formular serta meninggalkan KTP. KTP-nya ini cukup satu saja yang ditinggalkan. Jika mendaki via Cemoro Sewu, jalur yang didaki berupa jalur bebatuan yang tersusun rapi, para pendaki seringkali menyebutnya jalur makadam. Awal pendakian jalurnya masih landai namun sedikit mendaki. Maksudnya belum ada tanjakannya yang bikin ngos – ngosan. Di tengah perjalanan terdapat pos pantau Cemoro Sewu, semacam tempat untuk beristirahat bagi para pendaki. Disini ada warung yang menjajakan makanan dan minuman ringan. Serta toilet dan musholla. 0930 WIB, Setelah kami mendaki selama kurang lebih 1 jam. Kami tiba di Pos 1 yang dikenal dengan nama Wes – wesan. Fasilitasnya ada warung, toilet dan mushola. Di warung kita bisa memesan makanan dan istirahat. Suasana Pos 1 Wes – wesan Source IG iirfan_marzuqi22 Kami tidak beristirahat di Pos 1, jadi hanya dilewati begitu saja karena perjalanan masih jauh. Dari Pos 1 ini, jalur mulai menanjak terus. Namun tidak begitu terjal. Tapi tetap saja bikin ngos – ngosan. 1120 WIB, kami tiba di Pos 2 Watu Gedheg. Pos ini tidak selengkap Pos 1 karena tidak ada toilet da mushola. Tapi tersedia warung dan shelter. Di pos ini kami berhenti untuk istirahat dan makan siang dengan bekal nasi telur dadar yang kami beli di warung sekitar basecamp Cemoro Sewu. Usai makan siang, kami melanjutkan pendakian. Kali ini jalurnya semakin menanjak. Cuaca di Gunung Lawu memang tidak menentu, waktu makan siang tadi hujan sempat turun kemudian reda. Setelah itu mulai cerah lagi, namun dalam waktu yang singkat turun kabut yang menghalangi pandangan. Disini banyak percabangan jalur yang nantinya saling bertemu. Kita bisa memilih jalur singkat namun sangat menanjak, atau “sedikit” lebih landai namun jaraknya lebih jauh. 1345 WIB, kami tiba di Pos 3 – Manis Rejo. Disini kami menjumpai beberapa tenda pendaki yang telah berdiri. Di pos ini hanya ada shelter dan tanah datar yang tidak begitu lapang. Kami tidak beristirahat di pos ini, kami terus mengayunkan langkah kaki menuju Pos 4. Jalur dari Pos 3 ke Pos 4 adalah jalur yang terbilang terjal. Banyak tanjakan yang menggoda untuk terus ngaso. Jalur antara Pos 3 dan Pos 4 Source IG sghmaulana_ 1500 WIB, kami tiba di Pos 4 – Watu Kapur. Angin, kabut dan burung Jalak Lawu menyambut kedatangan kami. Burung Jalak Lawu ini dikenal bersahabat dengan para pendaki Gunung Lawu. Ia akan terbang tepat dihadapan pendaki, Ketika kita mendekat, ia akan terbang dan hinggap di depan. Begitu seterusnya hingga sampai ke puncak. Kami terus berjalan menuju Pos Sendang Drajat dan di tengah perjalanan kami dihadang angin yang bertiup sangat kencang. Kami berlindung di sebuah pohon kecil dari terjangan angin, menunggu angin reda barulah kami kembali melangkah. 1625 WIB, kami tiba di Sendang Drajat. Disini terdapat sumber air yang bisa digunakan sebagai bekal air minum. Sebagai informasi, Sedang Drajat merupakan salah satu tempat yang disucikan di Gunung Lawu. Air Sendang ini dipercaya dapat memberikan khasiat bagi orang yang meminumnya. Terdapat bilik – bilik untuk mandi, karena para peziarah disarankan untuk menyiram badannya dengan air sendang ini dalam hitungan ganjl. Konon dengan mandi di Sendang Drajat maka derajad atau pangkat kita bisa naik Sendang Drajad Source IG khairihardi 1655, akhirnya kami tiba di Hargo Dalem. Pos ini adalah tempat paling ideal untuk mendirikan tenda. Karena banyak warung untuk membeli makanan, bahkan jika tidak membawa tenda kita juga beristirahat dan di dalam warung tersebut. Di pos ini juga ada warung Mbok Yem yang legendaris. Ia adalah pelopor warung di Gunung Lawu. Saat ini di Hargo Dalem telah berdiri warung lainnya. Suasana di Hargo Dalem Gunung Lawu Source IG fzrsp Di Hargo Dalem juga ada petilasan Prabu Brawijaya V, maka banyak juga pendaki Gunung Lawu yang bertujuan berziarah. Disini juga merupakan titik pertemuan antara jalur pendakia Cemoro Sewu, Cemoro Kandang dan Candi Cetho. 1700, kami istirahat di Warung Mbok Yem, melepas lelah dan lapar dengan seporsi nasi pecel telor yang dibanderol hanya dengan Rp Harga yang sangat terjangkau mengingat warung ini berada di ketinggian, pastinya butuh perjuangan lebih untuk membawa bahan – bahan seperti beras, sayur dan telur. Menuju Puncak 0530 WIB, kami memulai perjalanan menuju puncak Gunung Lawu. Kabut pagi yang basah menemani perjalanan ini. Jalur menuju puncak menanjak dengan kontur tanah berbatu. Kemudian jalur menjadi semakin rapat oleh rumput dan edelweiss. 0600 WIB, akhirnya kami tiba di Puncak Hargo Dumilah yang memiliki ketinggian 3265 mdpl. Disini kami berjumpa dengan para pendaki lainnya yang sedang menikmati suasana puncak Gunung Lawu. Mereka sangat bergembira padahal angin pagi itu bertiup kencang, membuat suasana menjadi lebih dingin. Tugu puncak Hargo Dalem Source IG imanime17 Setelah berfoto dengan tugu Hargo Dumilah, kami turun kembali ke Hargo Dalem. Kali ini cuaca menjadi bersahabat, angin masih berhembus namun tidak begitu kencang. Kami kembali makan dengan nasi pecel telur di warung Mbok Yem. Setelah itu berkemas untuk kembali turun melalui jalur yang sama. Kembali Turun ke Cemoro Sewu 0830 WIB, memulai perjalanan turun. Kami harus berjalan lebih cepat agar tiba di basecamp Cemoro Sewu jam 1200, sebab kami mengejar jadwal keberangkatan bus menuju Jakarta. Menurut informasi bus ini hanya sekali saja dalam sehari dan tiba di Cemoro Sewu jam 1300. 1240 WIB, kami sampai di basecamp Cemoro Sewu. Kami tidak sempat untuk beristirahat disini. Usai melapor ke petugas, kami langsung menyewa angkot menuju Terminal Tawangmangu. Sampai di Terminal Tawangmangu ternyata bus STJ-nya terlambat datang, syukurlah. Jadi kami masih sempat untuk makan siang disini sebelum berangkat. 1430 WIB, bus STJ yang akan kami naiki menuju Jakarta tiba. Dan kami pun berangkat kembali ke Jakarta. Selesai sudah catatan perjalanan pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu. Semoga bermanfaat dan menjadi gambaran untuk anda yang berminat untuk mendaki Gunung Lawu. Total Pengeluaran Untuk Pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu Tiket bus STJ Rp Logistik Rp Registrasi Pendakian Rp Sarapan di Cemoro Sewu Rp Bekal Nasi Telur Rp Gorengan + Kopi Mbok Yem Rp Nasi Pecel Telor Mbok Yem 2X Rp Hits 77 admin Komunitas Backpacker Jakarta adalah sebuah komunitas Travelling yang didirikan pada 5 April 2013 dan berpusat di Jakarta dan sekitaranya Bogor, Tanggerang, Bekasi dan Depok. Instagram backpackerjakarta Tiktok backpackerjakarta Twitter official_bpj Facebook backpackerjakarta Group Wa 081237395539 Puncak Gunung SemeruGunung Semeru adalah Gunung yang sangat populer di kalangan Pendaki dan masyarakat +62Gunung Kerucut ini terletak diKabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Gunung Semeru Semeru termasuk dalam 7 Summits of Indonesia dan juga menjadi gunung tertinggi pertama di Pulau karena keindahan dan pesona hutan semeru memiliki daya tarik wisatawan yang cukup besar, terlebih Gunung ini memiliki danau ikonik yang bernama Ranu dibalik keidahan dan kepopularan Gunung Semeru ini, Semeru beberapa kali sudah tercatat juga meregang korban satu yang paling di ingat adalah seorang Aktivis indonesia bernama Soe Hok Gie yang harus menghembuskan nafasnya karena Gas Beracun pada tahun Artikelnya Terlepas dari itu semua kali ini saya akan membagikan informasi perjalanan menuju Gunung Semeru dari biasa, saya akan mencoba meminimalisir budget atau biaya transportasi perjalanan untuk sampai di Basecamp Ranu Semeru hanya memiliki satu jalur resmi untuk pendakian, yaitu jalur Semeru via Ranu Pani sendiri adalah Desa yang terletak di Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Ranu Pani termasuk bagian dari Taman Nasional Bromo Tengger menuju Ranu Pani atau Basecamp Pendakian Gunung Semeru saya menunggunakan 1 alternatif transportasi, yaitu menurut saya, menggunakan kereta adalah transportasi yang cukup murah menuju ke Ranu Pani ketimbang naik Bus apalagi Transportasi Jika kalian menggunakan kereta, titik pemberangkatan adalah awal Stasiun Pasar Senen menuju Stasiun MalangKereta Stasiun Pasar Senen - Stasiun MalangUntuk menuju Basecamp Gunung Semeru via Ranu Pani, Pertama-tama kita harus memilih kereta jurusan Stasiun Malang, jawa timurdari Stasiun Senen Jakarta kalian bisa memilih jenis kereta Ekonomi Matarmaja dengan Estimasi Biaya kurang-lebih 2022Lama perjalanan ditempuh kurang-lebih 16-19 jam hingga sampai di stasiun Malang - Kecamatan TumpangSesampainya di stasiun Malang, kita masih harus menuju ke Pasar Tumpang, akses menuju Pasar Tumpang biasanya akan menggunakan Angkot atau Angkutan sendiri sekitar Namun jika kalian pergi dengan kelompok, kalian bisa menyewa satu Angkot untuk menuju ke Pasar Tumpang dengan Biaya 100,000 - 150,000-,/Angkot- Alternatif lain menuju Tumpang bisa menggunakan ojek, tetapi harganya cukup - Ranu PaniJika kalian telah sampai di Kecamatan Tumpang, kalian masih harus melanjutkan perjalanan ke Desa Ranu PaniMenuju Pos 1 Desa Ranu Pani bisa menggunakan jeep,ojek atau angkutan lain, tetapi karena kontur jalan yang cukup curam bisanya pendaki akan menggunakan Mobil biayanya sendiri cukup mahal kisaran 650,000-700,000-,/Jeep, tapi untungnya satu Jeep dapat menampung 8 - 12 orang, jadi jika dibagi 10 kepala biayanya sekitar 70,000/ jika kalian berangkat seorang diri atau berdua saja, kalian bisa mencari kelompok lain dan ikut bergabung untuk patungan satu Mobil Jeep agar meminimalisir Alternatif lain menuju Ranu Pani juga bisa menggunakan ojek dengan biaya sekitar 100,000 - 150,000,-/orangPerjalanan menuju Ranu Pani menghabiskan waktu kurang lebih 1 jam 30 PaniSetelah sampai di Desa Ranu Pani, kalian hanya tinggal mengurus perizinan menginap dan pendakian, tentunya kalian diwajibkan untuk mematuhi peraturan disana,Kalian juga Diwajibkan untuk sudah mengisi form pendakian Gunung Semeru sedari online, dan membawa berkas-berkas pendukung yang itulah Estimasi Biaya Transportasi Pendakian Gunung Semeru dari Estimasi Biaya Kereta Stasiun Pasar Senen - Stasiun Malang Rp, 150,000-200,000-,/orang Ekonomi MatarmajaStasiun Malang - Kecamatan Tumpang Rp, 30,000-,/Orang atau Rp,100,000 - 150,000-,/MobilKecamatan Tumpang - Ranu PaniMenggunakan Jeep Rp, 650,000 - 700,000-,/Jeep dan satu Jeep dapat menampung 8 - 12 orangContoh dibagi 10 adalah Rp,70,000-,/KepalaMenggunakan Ojek Rp, 100,000-150,000-,/OrangNah untuk biaya satu orang menuju Ranu Pani dari jakarta setidaknya membutuhkan Rp,200,000-250,000-, untuk satu kali perjalanan sampai di Ranu diatas tergantung dari negoasiasi kalian setibanya di Stasiun ingin mentotal biaya Pulang dan Pergi tinggal dikalikan dua, Rp,200,000-250,000-,x2 = Rp 400,000-500,000-,/Orang hingga kembali ke Estimasi Biaya Perjalanan menuju Gunung Semeru via Ranu Pani, tetapi Biaya diatas hanyalah biaya Transportasi hingga sampai di Desa Ranu Pani dan tentu tidak termasuk dari Biaya Logistik, Simaksi dan 1. Gunakan Kereta Ekonomi Matarmaja dan Pesan ticket setidaknya 2 minggu - 1 bulan sebelum keberangkatan jadwal pendakian2. Jika kalian pergi sendiri atau berdua, usahakan mencari barengan transport menuju Tumpang dan Ranu Pani agar meminimalisir biaya3. Setibanya di Stasiun Malang lebih baik menyewa 1 Angkot dengan kelompok agar biaya lebih murah4. Sesampainya di Tumpang usahakan memilih transportasi Jeep, karena jalan medan yang menanjak dan cukup Lakukan Negosiasi Jeep, dan hindari Calo-calo yang meminta harga tinggi6. Patuhi Peraturan-peraturan yang tertera di Ranu Pani Ini hanyalah estimasi perjalanan, usahakan membawa uang lebih/tidak cekak, karna perjalanan setiap orang pasti berbeda-beda dan artikel ini hanya membahas tentang biaya transportasi, jadi untuk biaya logistik dll tidak dijelaskan adalah sedikit gambaran tentang estimasi perjalanan transportasi dari Jakarta menuju ke Gunung tidak akan selalu sesuai dengan gambaran perjalanan sesungguhnya, jadi persiapkan semua dengan matang. Kita tidak akan tau apa yang akan terjadi dijalan/dipendakian, tapi jika kita sudah dipersiapkan semua dari awal, insyaallah semua akan baik-baik safety. Jaga kebersihan dan bawa turun sampahmu

backpacker ke gunung lawu dari jakarta