Untukmendapatkan hasil optimal, pengguna pupuk dianjurkan mengikuti aplikasi Hi-Kay Plus Bio yaitu 4 kg Pupuk NPK Hikay plus + 4 kg pupuk Hikay Plus Bio (berselang seling dalam 4 rotasi setahun). Sebagai contoh, rotasi ke-1 = 2 kg Hikay plus, rotasi ke-2 = 2 kg Hikay Plus Bio; rotasi ke-3 = 2kg, Hikay Plus dan rotasi ke-4 = 2kg Hikay Plus Bio.
SpesifikasiMerokeMOP®. Kalium Oksida (K2O) 60%. Fungsi Unsur Hara Pupuk MerokeMOP®. Fungsi dari hara Kalium (K) ini adalah untuk kekuatan batang, transportasi gula (buah lebih manis), kualitas buah (lebih besar, lebih berat), tahan stres kekeringan (karena mengatur kerja stomata daun), tahan penyakit, transportasi asamilat dan kerja enzim.
NormaRAB TBM-1 Sawit. Norma-RAB TBM-2 Sawit. Artikel-Artikel Oil Trap Sederhana. Panduan Skor KPI. Rumus Konversi. Hematkah pakai Jangkos. Bibit Stress Layak Tanam. Apa itu Pupuk Organik. Keunggulan Pupuk Organik. Pembuatan Pupuk Organik. Cara Memperbanyak Bakteri. Pupuk Kandang dgn Stardec. Cara Membuat Pupuk Hijau. Cara Mudah Membuat Kompos
MenurutSiswanto, pupuk ini pilihan tepat untuk mengatasi kekurangan unsur hara Mg pada tanaman sawit, karena bentuk Mg yang langsung tersedia untuk tanaman. "Pupuk ini dikhususkan untuk menyeimbangkan unsur hara dalam sistem pertanian intensif, sehingga cocok untuk pembudidaya sawit yang ingin mendapatkan produktivitas dan kualitas produksi
11.Latar Belakang. Agroklimatilogi atau Klimatologi Pertanian adalah cabang dari ilmu iklim yaitu klimatologi terapan yang mempelajari tentang hubungan antar proses-proses fisik di atmosfer dari unsur-unsur cuaca dengan kegiatan pertanian terutama dengan proses produksi pertanian atau ilmu yang mempelajari hubungan antar faktor iklim dengan
Kaliini akan dibahas lengkap mengenai pupuk NPK Mutiara untuk sawit dari segi pengertian dan manfaatnya. Pengertian Pupuk NPK. Pupuk NPK merupakan pupuk majemuk yang memiliki kandungan 3 unsur di dalamnya. Kandungan unsur hara yang berfungsi untuk mencukupi kebutuhan tanaman tersebut terdiri dari nitrogen (N), fosfor (P) dan kalium (K).
. – Manfaat Pupuk SP 36 Untuk Kelapa Sawit – Pupuk SP36 adalah pupuk tunggal yang memiliki kandungan Fhospor P cukup tinggi dalam bentuk P2O5 sebesar 36%. Pupuk ini juga dapat digunakan untuk berbagai jenis tanaman, baik itu tanaman sayuran, buah-buah-an ataupun tanaman perkebunan. Pupuk SP36 berbentuk granul butiran berwarna abu-abu kehitaman. Kandungan Phosphor P pada pupuk SP36 hampir seluruhnya larut dalam air, sehingga mudah diserap oleh tanam. Pupuk Sp-36 juga sangat cocok untuk digunakan untuk tanaman kelapa sawit. Sebab, pupuk sp-36 bersifat tidak higroslopis atau tidak mudah untuk menghisap air, sehingga pupuk dapat bertahan dalam waktu yang cukup lama. Dan ini akan menghemat pemberian pupuk pada kelapa sawit. Lantas, Apa Saja manfaat Pupuk sp-36 untuk kelapa sawit ? Berikut ini 10 manfaat pupuk sp-36 bagi kelapa sawit Unsur Nitrogen yang terkandung pada pupuk Sp-36, Sangat diperlukan pagi pertumbuhan tanaman kelapa sawit. Jika kelapa sawit kekurangan unsur Nitrogen dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman kelapa sawit menjadi lambat, kerdil, daun akan cepat menguning. Unsur Magnesium Mg yang terdapat pada pupuk SP-36, akan membantu kelapa sawit dalam proses fotosintesis. Jika kekurangan Unsur hara Mg akan membuat pelepah daun kelapa sawit yang sudah tua cepat menguning. Unsur Phosphor P yang terkandung didalam pupuk SP-36, bermanfaat untuk memperkuat sistem per-akaran, batang, dan membuat buah lebih besar. Apabila tanaman Kekurangan unsur P akan membuat pelepah daun sawit berwarna keunguan dan tidak mau besar. Unsur Tembaga yang terdapat di dalam Pupuk SP-36 bermanfaat untuk memacu pebentukan klorofil dan mempercepat reaksi fisiologi tanaman. Penggunaan Pupuk Sp-36 akan Memacu pembentukan bunga dan pemasakan buah biji wasit,Alhasil akan mempercepat masa panen. Penggunaan Pupuk Sp-36 akan Menambah daya tahan tanaman terhadap serangan hama, penyakit dan kekeringan. Manfaat penggunaan Sp-36 ialah akan meningkatkan bobot buah kelapa sawit. Manfaat penggunaan Sp-36 adalah akan Memperkuat akar dan batang tanaman sehingga jika ada angin kencang tanaman tidak akan mudah untuk roboh. Pupuk sp 36 bermanfaat untuk meningkatkan dan memperbaiki kualitas biji sawit sehingga dapat digunakan sebagai bibit untuk tanaman baru. Berguna untuk menyusun Asam nukleat. Asam nukleat merupakan biopolymer yang berbobot molekul tinggi dengan unit monomernya mononukleotida. Semua sel hidup mempunyai Asam nukleat, asam ini berfungsi untuk menyimpan dan mentransfer genetic, Setelah itu menerjemahkan informasi ini secara tepat untuk mensintesis protein yang khas bagi masing-masing sel. Untuk Pengaplikasian pada tanaman kelapa sawit. Biasanya dilakukan ketika memasuki awal musim hujan, akhir musim hujan atau setelah pemanenan. Demikianlah ulasan singkat mengenai 10 Manfaat Pupuk SP 36 Untuk Kelapa Sawit. Semoga bermanfaat dan dapat membantu Anda dalam budidaya sawit.
Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas perkebunan di Indonesia dengan perkembangan yang pesat. Hal ini menyebabkan Indonesia menjadi eksportir terbesar minyak kelapa sawit di dunia nomor dua, setelah peringkat pertama ditempati oleh Malaysia. Meski begitu, realita yang terjadi di pasar internasional, minyak kelapa sawit mendapatkan Black Campaign atau kampanye gelap untuk menurunkan nilai dagangnya. Hal ini juga didukung oleh beberapa kerugian dan kekurangan minyak kelapa sawit yang dipaparkan oleh beberapa ahli. Kendati demikian, tanaman kelapa sawit merupakan tanaman yang seluruh hasil tanaman dan buahnya dapat digunakan. Dari mulai buah sawitnya sendiri, dan bahkan tandannya, dapat digunakan menjadi pupuk. Pengolahan buah kelapa sawit pun memiliki banyak hasil turunan, dari Crude Palm Oil CPO,Palm Kernel Oil PKO hingga Virgin Coconut Oil VCO yang akan menghasilkan berbagai macam produk bukan hanya saja minyak goreng yang ada di dapur. Sayangnya, meski tanaman kelapa sawit memiliki banyak turunan untuk pengolahan, tetapi produktivitas tanaman kelapa sawit sangat dipengaruhi oleh pemberian pupuk. Pemberian pupuk pada saat manajemen perawatan akan menghabiskan 40-60% dari seluruh dana. Hal ini karena pupuk sangat berpengaruh pada produktivitas tandan yang ada di tanaman kelapa sawit. Jika pupuk yang diberikan kurang, maka tandan buah tidak akan berkembang secara sempurna. Berikut adalah fungsi pupuk An-Organik terutama pupuk NPK yang diberikan kepada tanaman kelapa sawit. Quote 1. Fungsi Urea Urea yang memiliki kandungan unsur hara N sebesar 46% ini memiliki peranan terhadap penyusunan klorofil pada daun dan penyusunan protein untuk menambah hasil panen. Unsur hara yang satu ini sangat tricky, karena pemberiannya harus tepat tidak boleh lebih ataupun kurang. Jika kurang maka akan menggangu pertumbuhan tanaman, jika lebih akan menghambat pembungaan dan 2. Fosfor Fosfor pada tanaman akan merangsang terbentuknya akar, berperan dalam metabolisme tanaman, mempercepat pertumbuhan bunga hingga pemasakan biji pada 3. KCL Pupuk KCL atau MOP Muriate Of Potash adalah pupuk dengan kandungan Kalium 60%. Pada tanaman kelapa sawit, pupuk ini akan berfungsi membentuk minyak kelapa sawit, memperkokoh tanaman, hingga aktivasi enzim yang berpengaruh pada jumlah dan ukuran tandan buah kelapa sawit. Hal yang tidak banyak diketahui oleh petani adalah pupuk memiliki sifat antagonis. Sifat antagonis ini akan membuat salah satu jenis pupuk tidak bekerja secara maksimal. Sifat antagonis yang paling ketara adalah pupuk Urea dan pupuk fosfor. Agan dan sista pasti sering menemukan pupuk majemuk dengan kandungan ini kan? Sebenarnya mereka berdua tidak cocok, sehingga kinerja salah satunya tidak akan bermanfaat secara maksimal bagi agan dan sista. Sekian trit sekilas tentang pupuk ini, semoga trit ini bermanfaat dan berfaedah. Salam, Sumber tulisan Tugas Akhir Penulis yang telah dirangkum dari banyak sumber buku. Sumber gambar google
Bagi kalangan orang yang berada di perkebunan kelapa sawit, pemberian pupuk memang harus dilakukan secara berimbang dan tepat. Karena dengan pemberian pupuk secara rutin, kualitas tanaman sawit akan terus terjaga sampai panen. Kali ini akan dibahas lengkap mengenai pupuk NPK Mutiara untuk sawit dari segi pengertian dan manfaatnya. Pupuk NPK merupakan pupuk majemuk yang memiliki kandungan 3 unsur di dalamnya. Kandungan unsur hara yang berfungsi untuk mencukupi kebutuhan tanaman tersebut terdiri dari nitrogen N, fosfor P dan kalium K. Meskipun kandungan unsur hara yang terdapat pada setiap pupuk NPK sudah memenuhi kebutuhan, tetapi sebagian besar petani juga seringkali menambahkan unsur hara mikro lainnya. Bagi kalangan petani sawit, bisa memilih beberapa jenis pupuk NPK baik berupa pelet, granul, tablet, briket maupun bubuk. Saat ini ini terdapat juga jenis pupuk NPK cair yang juga memiliki tingkat kelarutan berbeda. Untuk memenuhi kebutuhan tanaman, petani kelapa sawit memang harus memahami kebutuhan untuk menyesuaikan dengan jenis usia tanaman sawit yang ingin diberikan pupuk. Jenis-Jenis Pupuk NPK Hasil panen sawit akan semakin optimal jika pemberian pupuk sesuai dengan kandungan yang dibutuhkan oleh tanaman. Sedangkan pupuk NPK Mutiara untuk sawit ini juga terdiri dari beberapa jenis. Berikut ini jenis-jenis pupuk NPK Mutiara. NPK Mutiara Sprinter 20-10-10 NPK Mutiara Sprinter 20-10-10 merupakan jenis pupuk NPK majemuk yang kandungan nitrogennya sangat dililiti oleh kalangan petani sawit. Apabila menggunakan sistem penanaman vegetatif, dengan menambahkan pupuk jenis ini kalangan petani menilai daun tanaman sawit dan pertumbuhan tunasnya dianggap lebih cepat dari biasanya. Bahkan tunas daun yang tumbuh menjadi lebih hijau jika dibandingkan tanpa menggunakan pupuk. Kandungan fosfat dan kalium yang seimbang pada jenis pupuk ini, juga sangat mempengaruhi pertumbuhan batang bibit kelapa sawit. Petani sering menggunakan pupuk jenis ini jika mereka ingin mengebut pembeihan saat akan melakukan penanaman secara massal. Dan buktinya memang bisa memaksimalkan pertumbuhan bibit dengan pemberian pupuk secara rutin. Korn-Kali+B Sudah kan yang ingin memenuhi keseimbangan unsur kalium dan magnesium, rekomendasi pupuk yang diberikan yaitu Korn-Kali+Btu atau sering disebut KKB. Buku ini memiliki ciri khas berwarna abu-abu kemerahan berbentuk granular. Di dalamnya terkandung B2O3 0,8 %, MgO 6 %, K2O 40 %, dan S 4 %. Sejauh ini kalium dan magnesium memang merupakan unsur hara yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman sawit. Apabila unsur ini dipenuhi secara bertahap, pertumbuhan serta produksi kelapa sawit bisa ditingkatkan. Namun apabila terdapat penurunan produksi sawit tanaman menjadi abnormal. Pengaplikasian pemberian pupuk ini adalah 4-6kg pada setiap pohon. Sedangkan pemberian pupuk dilakukan selama dua kali dalam setahun. SoluMAG Jenis pupuk NPK Mutiara untuk sawit berikutnya adalah SoluMag. Menurut beberapa petani sawit jenis pupuk ini memang sangat cocok untuk semua tipe tanah. Karena sifatnya yang sama sekali tidak terpengaruh oleh kondisi PH tanah dan bisa diserap langsung oleh semua usia tanaman sawit. Jika pengaplikasiannya sesuai dosis, rendemen kelapa sawit dan tandan buah segar menjadi lebih segar. Pada setiap butir SoluMAG mengandung S 20 % serta MgO 27 %. Ciri pupuk tepung ini memiliki warna abu-abu keputihan dan sangat cocok untuk memperoleh hasil produksi tinggi serta kualitas tanaman sawit yang lebih bagus. Apabila petani sawit selalu optimal memberikan pupuk ini, dijamin produksi asimilat pada tanaman sawit akan semakin tinggi. Daun pohon sawit juga semakin hijau karena kandungan magnesium pada molekul klorofilnya akan semakin meningkat. Di samping itu kandungan sulfur pada jenis buku ini juga sangat mempengaruhi metabolisme tanaman. Suplai asam amino, protein dan gula, akan membantu dalam proses fotosintesa. Setiap pohon sawit akan menghasilkan minyak dan lemak jauh lebih tinggi dibanding biasanya. Manfaat Pupuk NPK Pada Tanaman Sawit Sejauh ini pemberian pupuk NPK Mutiara untuk sawit memang memberikan efek signifikan ke tanaman sawit dalam jangka kedepan. Pemberian pupuk NPK secara rutin akan menjaga unsur hara tetap terjaga pada setiap tanaman sawit. Nitrogen menjadi salah satu unsur hara yang selalu dibutuhkan oleh tanaman. Karena setiap tanaman memang membutuhkan tambahan unsur dalam pembentukan bagian daun, batang dan akar. Berikut manfaat NPK untuk tanaman sawit. Nitrogen N Nitrogen sendiri menjadi salah satu komponen penyusun bagi beberapa senyawa esensial yang digunakan oleh setiap tumbuhan untuk berkembang. Molekul yang terkandung pada asam amino merupakan enzim beberapa fungsi sebagai protein. Sedangkan nitrogen menjadi salah satu penyusun terbaik dalam pembentukan protein dan enzim di setiap tanaman. Apabila kandungan nitrogen pada setiap tanaman sawit kurang tercukupi, terdapat beberapa dampak yang akan ditimbulkan antara lain Pertumbuhan tanaman sawit akan melambat dan membuat tanaman menjadi kekurangan nitrogen daun akan menjadi nampak kering. Biasanya ciri-ciri nitrogen kurang tercukupi bisa dilihat pada ujung daun sampai bagian atas berwarna jangka panjang, perkembangan buah menjadi tidak sempurna. Buah bisa dipastikan akan matang sebelum jangka waktu yang ditentukan atau usia siap untuk dipanen. Fosfor P Tanaman membutuhkan fosfor sebagai penunjang ketika proses fotosintesis. Fosfor juga digunakan untuk proses respirasi yang akan mempengaruhi perkembangan akar. Apabila kekurangan fosfor tanaman yang kekurangan air akan semakin lambat fase panennya. Meskipun jumlah fosfor yang dibutuhkan oleh tanaman sawit lebih sedikit dari nitrogen, tetapi jika kekurangan fosfor hasil tanaman sawit juga menjadi tidak maksimal. Kalium K Sedangkan kalium juga sangat dibutuhkan oleh tanaman sawit untuk melakukan aktivitas fotosintesis dan respirasi. Karena kalium sendiri memiliki peran sebagai penyusun enzim untuk menghasilkan protein dan pati. Kalium juga memiliki fungsi si pada tanaman remaja untuk mengedarkan unsur karbohidrat ke semua bagian tanaman. Dengan dukungan unsur nitrogen inilah yang akan memperkuat bunga dan buah. Jika tercukupi buah dan bunga tidak akan mudah gugur. Dosis Pemberian Pupuk NPK Pada Tanaman Sawit Pemberian pupuk NPK pada tanaman sawit memang harus sesuai dengan dosis. Jika terlalu banyak juga akan mempengaruhi kondisi tanaman tersebut, dan sebaliknya jika kurang maka kebutuhan yang digunakan untuk proses pertumbuhan juga akan menghambat kondisi tanaman sawit. Setiap dosis pupuk yang diberikan untuk tanaman sawit harus disesuaikan dengan faktor kesuburan tanah, usia tanaman dan dan PH tanah tersebut. Apalagi setiap wilayah penanaman sawit memang memiliki kategori tanah yang berbeda. Pemberian pupuk NPK memang akan memberikan reaksi sesuai dengan penakaran yang sudah ditentukan. Bagi kalangan petani sawit dosis pemakaian pupuk NPK memang harus diperhatikan. Jika tidak sesuai dengan dosis serta usia tanaman bisa saja akan mempengaruhi pertumbuhannya. Itulah penjelasan lengkap mengenai pupuk NPK Mutiara untuk sawit baik dari jenis dan manfaatnya. Semoga bisa memberikan tambahan informasi bagi semua petani sawit dimanapun berada.
Gambaran Umum Pupuk adalah makanan unsur hara yang dibutuhkan bagi tanaman sawit. Pupuk harus cukup sesuai kuantitas dan kualitas yang diperlukan oleh tanaman sawit Unsur Hara Yang Diperlukan Tanaman Kelapa Sawit NITROGEN = N » UREA/ZA PHOSPATE = P2O5 » TSP/SP36 PHOTASIUM = K2O » KCL/MOP MAGNESIUM = MgO » KIESERIT SULFUR = SO4 » MgSO4 KIESERIT CALSIUM = Ca Mg » DOLOMIT. BORON = B » BORAX COPPER = Cu » CuSO4 ZINC = Zn » ZnSO4 MANGANESE = Mn » MnSO4 Kenapa Memakai Pupuk NPK Super TE ? Pupuk sawit NPK Super TE adalah PUPUK MAJEMUK LENGKAP khusus yang di formulasikan untuk tanaman sawit, mengandung unsur hara makro primer, sekunder dan unsur mikro esensial yang sangat dibutuhkan oleh tanaman sawit dalam pertumbuhan dan produktifitas dalam menghasilkan buah. Pupuk sawit NPK Super TE berbentuk batang, terbungkus dengan bahan yang terbuat dari bahan organik dan dikemas dalam kotak yang berisi 176 batang pupuk, lebih praktis, ekonomis dan efisien dalam aplikasinya terhadap tanaman sawit. Sudah melalui penelitian dan lulus uji efektifitas yang telah dilaksanakan oleh Institut Pertanian Bogor dan didukung hasil analisa contoh pupuk dari Laboratorium Balai Penelitian Tanah Bogor. Pupuk sawit NPK Super TE terdaftar pada Departemen Pertanian RI dengan nomor pendaftaran dan telah mendapatkan Hak Paten dari Departemen Kehakiman dan Ham RI. Manfaat & Keunggulan Mengandung Unsur Hara Lengkap & Seimbang NitrogenN = 10% PhospateP = 12% KaliumK = 12% MagnesiumMgO = 5% SulphurSO4 = 15% CalsiumCa = 5%. BoronB = 0,5% CupperCu = 0,5% ZincZn = 0,05% ManganeseMn = 0,02% Bersifat Slow Release Bersifat Slow Release Controlled Fertilizer karena mengandung bahan pengikat dan terbungkus dengan bahan yang terbuat dari bahan organik, sehingga akan menjamin ketersediaan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman sawit sampai periode pemupukan berikutnya. Efektifitas Penyerapan Pupuk Sampai 95% Efektifitas penyerapan pupuk sampai 95%, karena pupuk NPK Super TE dibuat berbentuk batangan Stick dengan metode pemupukan ditanamkan kedalam tanah. Hal ini akan menghindari kehilangan pupuk yang diakibatkan oleh penguapan dan erosi/hanyut terbawa oleh air hujan. Praktis, Ekonomis & Efisien Praktis Mudah dalam aplikasinya dan tidak perlu pemupukan yang berulang seperti untuk jenis pupuk tunggal. Ekonomis Hemat tenaga kerja dan biaya transportasi serta perbandingan harga pupuk yang kompetitif. Efisien Dikemas dalam kotak sehingga tidak memerlukan ruang yang besar dan tidak bau. Petunjuk Pemakaian Sebelum melakukan pemupukan dianjurkan mengetahui PH tanah terlebih dahulu agar penyerapan pupuk lebih bagus dan Efektif. PH 3 s/d PH 5 kondisi tanah asam, maka pembungkus pupuk jangan dilepas. PH 5 keatas pembungkusnya dibuka pada salah satu permukaan bulat pupuk dan bagian yang terbuka dibenamkan kedalam tanah. Dosis pemupukan disesuaikan dengan umur tanaman * Umur tanaman tahun Btg Pupuk / pohon sawit 1-4 2-3 5-7 4-5 7-10 5-6 10 keatas 6-8 * Setiap. 3-4 Bulan sekali. Pupuk Sawit-NPK Super + TE adalah pupuk majemuk khusus yang diformulasikan untuk Tanaman Sawit, mengandung unsur hara makro primer, sekunder dan unsur mikro esensial yang sangat dibutuhkan oleh tanaman sawit dalam pertumbuhan dan produktifitas minyak nabati. Pupuk Sawit- NPK Super + TE berbentuk stik/batang, terbungkus dengan bahan yang terbuat dari bahan organik dan dikemas dalam kotak yang berisi 176 batang pupuk sawit-NPK.
Kelapa sawit merupakan hal penting di Indonesia. Tanaman ini juga termasuk tumbuhan yang cocok untuk pengelolaan perkebunan dataran rendah. Namun untuk memperoleh produksi kelapa sawit berkualitas tinggi, diperlukan sistem pemupukan yang menggunakan pupuk urea. Lantas, apa manfaat dan dampak pupuk urea untuk kelapa sawit? Pupuk urea dianggap sebagai jenis pupuk yang sangat cocok untuk tumbuhan kelapa sawit. Pasalnya, pupuk urea ini merupakan pupuk tunggal dengan kandungan nitrogen yang cukup tinggi. Oleh karena itu, banyak orang yang menggunakan pupuk ini. Berikut ini adalah penjelasan pupuk urea, beserta manfaatnya. Manfaat Pupuk Urea untuk Tanaman Kelapa SawitMengoptimalkan Pertumbuhan Tanaman Kelapa SawitBerperan dalam Proses FotosintesisMeningkatkan Produktivitas Kelapa SawitDosis & Cara Pengaplikasian Pupuk Urea pada Tanaman Kelapa SawitWaktu Tanaman Belum MenghasilkanTanah PodsolikManfaat Pupuk Urea untuk Kelapa Sawit Tanah AluvialTanah EntisolWaktu Tanaman Sudah MenghasilkanTanah GambutTanah GambutDampak Penggunaan Pupuk Urea pada Kelapa Sawit1. Tanaman mudah terserang hama dan penyakit Merusak kesuburan tanah Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Manfaat Pupuk Urea untuk Tanaman Kelapa Sawit Pupuk ini sering dipilih karena membantu pertumbuhan tanaman. Banyak pula yang bertanya-tanya mengapa pupuk urea memiliki peran penting untuk pertumbuhan sebuah tanaman. Hal ini karena kandungan nitrogennya yang tinggi sehingga memiliki beberapa keuntungan bagi tumbuhan. Lalu apa manfaat pupuk urea untuk tumbuhan kelapa sawit? Berikut adalah beberapa penjelasannya. Mengoptimalkan Pertumbuhan Tanaman Kelapa Sawit Pupuk urea dengan kandungan nitrogen yang tinggi diyakini sangat cocok untuk melengkapi kebutuhan hara kelapa sawit selama proses pertumbuhannya. Perlu dicatat bahwa kelapa sawit tumbuh di lahan gambut dengan kandungan nutrisi dan mineral yang rendah. Dengan nutrisi yang cukup, maka tumbuhan kelapa sawit bisa tumbuh sangat optimal di areal tersebut. Berperan dalam Proses Fotosintesis Keunggulan pupuk urea selanjutnya adalah untuk membantu tanaman dalam menjalankan proses fotosintesis. Hal ini karena daun tanaman ini dapat menghasilkan klorofil. Selain itu, pupuk urea dapat membuat daun lebih hijau daripada biasanya akibat klorofil. Klorofil atau yang dikenal dengan sebutan zat hijau daun sangat diperlukan sebagai salah satu bahan fotosintesis pada tumbuhan. Meningkatkan Produktivitas Kelapa Sawit Produktivitas menjadi sebuah hal penting saat melakukan budidaya tanaman kelapa sawit. Dengan menggunakan pupuk urea, produktivitas kelapa sawit dapat ditingkatkan, dimulai dari jumlah tanaman dan kualitas buah kelapa sawit yang dihasilkan. Kelapa sawit dapat menghasilkan hasil yang melimpah karena dibantu oleh nitrogen yang ada dalam pupuk urea dan bisa dipercaya sebagai suplemen nutrisi tanah. Dosis & Cara Pengaplikasian Pupuk Urea pada Tanaman Kelapa Sawit Dengan berbagai manfaat pupuk urea untuk kelapa sawit, para pekebun harus memahami bahwa dalam hal aplikasi pemupukan, bukan hanya pemilihan pupuk yang bisa membuat buah kelapa sawit tumbuh dengan baik. Pemupukan harus dilakukan dengan benar agar tidak merusak tanah. Oleh karena itu, perlu diperhatikan bagaimana cara pemupukan yang tepat dan pemilihan dosis yang sesuai dengan umur tanaman. Selain itu pula, ada beberapa cara pemupukan untuk memaksimalkan manfaat pupuk urea untuk kelapa sawit. Bahkan pekebun perlu untuk mematuhi dosis yang sesuai dengan usia tanaman kelapa sawit. Berikut dosis pupuk urea untuk tanaman kelapa sawit Waktu Tanaman Belum Menghasilkan Saat tanaman belum menghasilkan, petani perlu memberikan nutrisi tambahan untuk tanaman yang ditanam. Jumlah urea yang berbeda diperlukan untuk setiap perkembangan tanaman, berikut adalah dosisnya Tanah Podsolik Saat tanaman masih berumur 1 bulan, berikan pupuk urea kepada tanaman sebanyak 0,0047 kilogram per tanaman. Saat tanaman mulai berumur 3, 5, dan 8 bulan, pupuk urea diberikan masing-masing sebanyak 0,1175 kilogram per tanaman. Kemudian saat tanaman mulai berumur 12, 13, 20, 24 bulan, diberikan pupuk urea masing-masing sebanyak 0,235 kilogram per tanaman. Lalu saat tanaman mulai berumur 28 dan 32 bulan, diberikan pupuk urea masing-masing sebanyak 325 kilogram per tanaman. Manfaat Pupuk Urea untuk Kelapa Sawit Tanah Aluvial Saat tanaman sudah berumur 12 bulan, diberikan pupuk urea sebanyak kilogram per tanaman. Untuk jenis umur lainnya, diterapkan dosis yang hampir sama dengan tanah podsolik Tanah Entisol Saat tanaman baru berumur 1 bulan, diberikan pupuk urea sebanyak 0,070 kilogram per tanaman. Kemudian saat tanaman mulai berumur 3 bulan, diberikan pupuk urea 0,1175 kilogram per tanaman. Lalu saat tanaman sudah berumur 5, 8, 12, 14, 17, 20, 24, 28 bulan, diberikan pupuk urea masing-masing sebanyak 0,235 kilogram per tanaman. Setelah tanaman sudah berumur 32 bulan, diberikan pupuk urea masing-masing sebanyak 325 kilogram per tanaman. Waktu Tanaman Sudah Menghasilkan Sementara itu, untuk tanaman kelapa sawit yang sudah menghasilkan, diberikan dosis dengan waktu sebagai berikut Tanah Gambut Saat tanaman sudah berumur 3-8 tahun, diberikan pupuk urea sebanyak 2 kilogram per tanaman. Saat tanaman sudah berumur 9-13 tahun, diberikan pupuk urea sebanyak 2,75 kilogram per tanaman. Saat tanaman sudah berumur 14-25 tahun, diberikan pupuk urea sebanyak 1,75 kilogram per tanaman. Tanah Gambut Saat tanaman sudah berumur 3-8 tahun, diberikan pupuk urea sebanyak 2 kilogram per tanaman Saat tanaman sudah berumur 9-13 tahun, diberikan pupuk urea sebanyak 2,5 kilogram per tanaman Saat tanaman sudah berumur 14-20 tahun, diberikan pupuk urea sebanyak 1,5 kilogram per tanaman Saat tanaman sudah berumur 21-25 tahun, diberikan pupuk urea sebanyak 1,5 kilogram per tanaman Setelah menentukan dosis, hal selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah cara pemupukan. Cara paling manjur untuk menerapkan pupuk urea pada kelapa sawit ialah dengan menaburkannya pada lingkaran datar yang ditempatkan di sekitar tanaman. Berikut ini langkah-langkah pemupukan agar manfaat pupuk urea untuk kelapa sawit lebih optimal Sebelum pengaplikasian pupuk, hendaknya area pertanaman dibersihkan dari segala gulma dan tanaman rumput. Aplikasikan pupuk urea mulai dari pusat tanaman hingga ke bagian gulma. Pemupukan dianjurkan untuk diterapkan saat musim hujan. Hal ini karena pupuk mudah diserap oleh tanah dalam kondisi basah. Dampak Penggunaan Pupuk Urea pada Kelapa Sawit Pupuk urea memang memberikan nutrisi dengan lebih cepat ke tanaman. Akan tetapi, 30-40 persen pupuk urea yang diaplikasikan seringkali terbuang percuma karena penguapan akibat terik matahari dan/atau akibat hanyut karena hujan, menurut penelitian yang telah dilakukan. Penggunaan pupuk urea secara berlebihan akan membuat tanaman rusak dan membangun konsentrasi garam beracun dalam tanah yang akhirnya akan menyebabkan ketidakseimbangan kimia pada tanah dan dapat mengubah pH alami tanah. Selain itu, penggunaan pupuk urea secara berlebihan juga akan menimbulkan berbagai masalah, seperti 1. Tanaman mudah terserang hama dan penyakit Jika pemupukan urea dilakukan secara berlebihan, tanaman akan mudah terserang hama maupun penyakit. Merusak kesuburan tanah Pupuk urea yang diberikan terlalu banyak pada tanah, maka tanah akan menjadi asam. Tanah yang asam mengakibatkan penyerapan unsur hara tertentu menjadi terhambat. Selain itu, terancamnya kelangsungan hidup mikroorganisme yang berada dalam tanah. Untuk meminimalisir dampak tersebut, alangkah baiknya imbangi pemakaian pupuk urea dengan pupuk lain seperti pupuk organik dengan formulasi yang tepat. Keseimbangan pemakaian pupuk tentunya bukan hanya bertujuan untuk proses pertumbuhan saja, namun juga untuk produksi yang bagus karena seluruh kebutuhan tanaman terpenuhi serta dapat menetralisir sifat negatif dari pupuk urea. Salah satu pupuk organik terbaik yaitu pupuk MOAF yang diproduksi PT Propadu Konair Tarahubun Plantation Key Technology/PKT bergerak di bidang teknologi sawit yang tak hanya menciptakan pupuk organik, tetapi juga membasmi hama dan penyakit kelapa sawit, dan merangkap sebagai konsultan pertanian sawit. Pupuk MOAF telah banyak digunakan oleh perusahan besar di Indonesia serta mendapat banyak pengakuan dari pengusaha dan pengelola bisnis kelapa sawit. Kelebihan Pupuk MOAF Dibandingkan Pupuk Konvensional Lainnya. 1. Pupuk MOAF dapat meningkatkan pH tanah, sedangkan pupuk konvensional lainnya dapat menurunkan pH tanah menjadi asam, pH yang rendah dapat menciptakan lingkungan yang cocok untuk berkembang biak hama penyakit. Reaksi MOAF jauh lebih cepat dan bersifat lebih tahan lama dan stabil. 2. Pelepasan nutrisi dalam pupuk MOAF dapat terkontrol sehingga dapat diaplikasi pada saat musim hujan maupun musim kemarau, dimana pupuk dapat mengikat agregat tanah sehingga penyerapan unsur hara dapat lebih baik, struktur tanah lebih stabil dan dapat menyerap air secara maksimal. Pupuk konvensional lainnya cenderung lebih cepat menguap pada saat musim kemarau dan mudah terbawa air pada saat musim hujan, sehingga unsur hara yang seharusnya dapat diserap oleh perakaran secara maksimal menjadi berkurang. 3. Pupuk MOAF ramah lingkungan pada cuaca yang ekstrem 1 – 2 musim kemarau tidak merusak fungsi perakaran & tidak terjadi plasmolisis pada perakaran tanaman serta pupuk yang ditabur dalam piringan masih dapat diserap. Pupuk konvensional lainnya tidak ramah lingkungan, dimana dapat meninggalkan residu bahan kimia yang dapat mematikan. Pupuk kimia yang ditaburkan tidak bisa diserap secara maksimal oleh perakaran tanaman, sehingga terjadi defisiensi hara yang akut. 4. Pupuk yang diproduksi oleh PKT Plantation Key Technology memiliki formulasi yang berbeda-beda dalam setiap perkebunan, dikarenakan kebutuhan setiap tanaman pasti berbeda. Oleh karena itu PKT terlebih dahulu melakukan survey, analisa sampel akar, tanah dan daun, untuk mengetahui unsur hara yang dibutuhkan dan serangan hama penyakit yang ada pada tanaman. MOAF menyesuaikan kebutuhan tanaman sehingga tepat nutrisi serta membuat akar lebih cepat menyerap nutrisi. Sedangkan Pupuk konvensional diproduksi secara masal, tidak ada spesifikasi khusus kepada semua perkebunan. Semua jenis tanah dan jenis tanaman dianggap sama karena tidak ada kegiatan survey seperti analisa akar, tanah dan daun tanaman terlebih dahulu. 5. Mempercepat dan meningkatkan hasil produksi panen sawit dengan kualitas bobot yang baik serta peningkatan rendemen atau ekstraksi minyak produksi panen. Teknologi MOAF juga merupakan syarat mutlak bagi perkebunan yang ingin mengendalikan serangan hama dan penyakit. Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Tingginya produktivitas tanaman kelapa sawit tentu tidak bisa dicapai hanya dengan cara pertanaman biasa. Untuk menghasilkan kelapa sawit yang berkualitas tinggi, pemeliharaan perkebunan juga harus dilakukan secara tepat serta berkelanjutan agar pupuk bekerja secara optimal. Selain itu, kegiatan ini dapat membantu pupuk lebih berdampak signifikan terhadap hasil produksi sawit. Ada beberapa cara perawatan agar tanaman kelapa sawit mendapatkan hasil yang memuaskan diantaranya sebagai berikut Tanaman sawit yang akan dipelihara tentu harus menggunakan bibit tanaman kelapa sawit yang memiliki kualitas terbaik dan bagus. Untuk mendapatkan hasil yang terbaik, berhati-hatilah dalam memilih pupuk yang tepat untuk jenis tanah tempat kelapa sawit ditanam. Aplikasikan pupuk dengan dosis, cara, serta di waktu yang tepat. Melakukan upaya pengendalian hama dan gulma, agar sawit dapat terhindar dari kerusakan, terganggunya produktivitas, hingga kematian tanaman. Melakukan penyiraman terhadap tanaman kelapa sawit dengan menyesuaikan kondisi cuaca saat kegiatan tersebut dilakukan. Itulah ulasan serta penjelasan lengkap soal manfaat dan dampak pupuk urea untuk kelapa sawit dan bagaimana cara pengaplikasiannya yang tepat. Semoga bisa memberikan rekomendasi serta inspirasi bagi para pelaku budidaya tanaman kelapa sawit.
fungsi pupuk ss untuk sawit