1. Nama Kedua Mempelai. Ketika Anda melihat contoh undangan pernikahan, hal pertama yang biasanya dicari adalah nama kedua mempelai. Oleh karena itu pastikan bahwa nama calon pengantin pria dan wanita ditulis dengan jelas dengan font yang mudah terbaca. Jika pernikahan diselenggarakan di tempat mempelai wanita, nama orang tuanya akan ditulis paling pertama di undangan. Biasanya, Anda perlu mencantumkan gelar di depan nama tuan rumah (Bapak Fajar dan Ibu Tasya), atau gelar yang diikuti dengan nama lengkap sang suami (Ibu dan Bapak Ahmad). Jika tamu undangan memiliki gelar atau pangkat, gelar tersebut harus dituliskan. Jika tamu undangan perempuan yang belum menikah, nama lengkap harus dituliskan dengan gelar "nyonya". Jika tamu undangan laki-laki yang belum menikah, nama lengkap harus dituliskan dengan gelar "tuan". Berikut ini adalah tata cara penulisan nama di undangan pernikahan: 1. Penulisan Nama Keluarga. Penulisan nama keluarga pada undangan pernikahan harus ditulis dengan jelas dan benar. Nama keluarga harus ditulis dengan huruf kapital atau huruf besar sebagai awalannya. Contoh: Bapak Ibu Ruslan. 2. Penulisan Nama Panggilan. Contoh penulisan nama undangan dari perusahaan pada undangan formal: 1. Nama perusahaan atau instansi diikuti dengan panggilan dan nama undangan. Contoh: PT ABC Indonesia, Tn. Bambang Susilo. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Ibu Siti Nurhayati. Undangan Non-Formal. Contoh penulisan nama undangan dari perusahaan pada undangan non-formal: 1. Untuk hal ini, kamu dapat menulisnya dengan "Nama tamu dan pasangan" atau "nama tamu dan suami/istri". Sementara jika akan mengundang satu keluarga, kamu bisa menulisnya dengan "nama tamu dan keluarga". Scroll ke bawah untuk lanjut membaca. .

menulis nama di undangan nikah