Ide tumpeng 17 Agustus ini bisajadi opsi yang unik dan kreatif untuk mengikuti lomba, pasti bisa juara 1. Akan ada beberapa contoh tumpeng 17 Agustus unik dan kreatif, jadi baca artikel ini sampai habis ya. Baca Juga: Ide Tumpeng 17 Agustus Unik dan Kreatif, Cocok untuk Lomba Tumpeng. Hari kemerdekaan tinggal beberapa minggu lagi, lomba membuat
Dengan bentuk yang unik dan banyak kreasi, tak jarang diadakan lomba untuk menghias tumpeng dengan berbagai tema. Bagi kamu yang ingin membuat tupeng untuk acara ulang tahu, ataupun perlombaan bisa memperhatikan cara menghias tumpeng berikut ini yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (1/9/2021).
Alat-alat untuk menghias tumpeng (pisau, pisau ukir, daun pisang, bunga, dsb.). 10 Referensi Ide lomba HUT RI untuk bapak-bapak, baik kelompok atau individu Bagi para bapak-bapak, semarak peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia tak hanya sekadar menjadi penonton, tetapi juga menjadi bagian aktif dalam merayakan momen bersejarah ini.
Lomba kreasi menghias tumpeng 17 Agustus menjadi wadah yang menarik untuk menyalurkan bakat memasak dan tata boga. Hasil Kreasi Tumpeng DPC Lengkong (Foto: Iis) Filosofi yang dapat diambil dari penyajian nasi tumpeng adalah agar kita selalu bersemangat mengisi kemerdekaan dengan kerja nyata dan bermanfaat, menjaga keutuhan NKRI, serta bahu
Pembelian bahan mentah tumpeng boleh dilakukan sebelum pengambilan nomor undian. Biaya Pembuatan Tumpeng yang dilombakan Tidak boleh Lebih dari Rp 500.000,- (dengan subsidi dari panitia Lomba sebesar Rp 300.000,-). Uang Rp 300.000,- bisa diambil ke Panitia Lomba mulai tanggal 12 Juli 2017. Tumpeng berwarna Kuning.
TimBoga Squad Juara 1 Lomba Kreasi Tumpeng ICA (Indonesian Chef Association) Dalam rangka Festival Kuliner Tegal dan pemecahan Rekor Muri 2019, ICA (Indonesian Chef Association) Tegal menyelenggarakan kompetisi menghias tumpeng. Perlombaan tersebut bertempat di DeBe Mall pada hari Sabtu 26 Januari 2019.
. Mojokerto, Sinar Pos Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati memberikan trofi juara kepada juara 1 SMKN 1Dlanggu pemenang lomba menghias tumpeng yang digelar di Candi Brahu, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Kamis 11/8/2022. Kabupaten Mojokerto menjadi tempat pertama lomba menghias tumpeng untuk pelajar yang digelar oleh Komunitas Nawasena guna menyambut perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi KTT G20. Sedikitnya, terdapat 30 sekolah tingkat SMP dan 40 sekolah tingkat SMA yang hadir. Masing-masing sekolah ada 1 kelompok dengan tiga peserta. Mereka diberi kebebesan menghias kuliner khas nusantara itu sesuka hati Bupati Mojokerto, bersyukur Kabupaten Mojokerto menjadi tempat pertama Festival Tumpeng Nusantara untuk menyambut KTT G20. Ia mengatakan, acara ini bermanfaat sebagai langkah mengenalkan budaya kuliner peninggalan leluhur yang selalu ada tatkala akan melaksanakan hajatan. “Antusiasme anak-anak sangat luar biasa. Apaligi bertempat di candi Brahu yang merupakan tempat peninggal kerajaan majapahit,” katanya kepada sejumlah wartawan usai acara tersebut. Selain pengenalan budaya, lomba tersebut mengajarkan kepada para pelajar untuk saling gatong royong. Oleh karena itu, Ikfina berharap perlombaan tersebut dapat memperkuat karakter agar para pelajar lebih menghargai dan mencintai budaya asli Indonesia. “Lebih ke arah pendidikan, penguatan karakter, harus ada satu kebanggaan negara kita menjadi tuam rumah. Dan kemudian anak-anak lebih menghargai dan mencintai yang sarat dengan budaya Indonesia,” ungkapnya. Sementara, Koordinator Nawasena, Wulandari Sawitri Candra Wila mengatakan, selain ingin mengenal budaya leluhur, festival ini bertujuan mensosialisakan kepada pelajar dan masyarakat bahwa Indonesia bertindak sebagai tuan rumah KTT G-20 yang akan digelar di Bali pada 15-16 November 2022. “Ada dua momen, momen pertama agustusan, kedua KTT G20. Kita ingin mensosialisasikan kepada palajar dan masyrakat bahwa kita harus bangga indonesia menjadi tuan rumah diantara 20 negara lainnya,” jelasnya. Ia mengungkapkan alasan memilih Candi Brahu sebagai tempat festival tumpeng nusantara untuk yang pertama. Yakni, mendorong pemanfaatan cagar budaya dan objek pemajuan kebudayaan untuk meningkatkan rasa bangga dan cinta Tanah Air. “Kenapa di Candi Brahu, bukan misteri, karena tempat ini tempat yang bagus, disamping itu kita bisa mengenalkan candi Brahu ke selurah nusantara atau indonesia atau negara luar lewat kegiatan ini,” ungkapnya. Sementara Dikonfirmasi Siswa Kelas XII SMKN 1 Dlanggu Jurusan Tata Boga, Eko Pradana mngatakan bahwa pihaknya mengambil dari beberapa referensi google untuk membuat Tumpeng Ruwatan . “Sebelumnya banyak juga literasi untuk menentukan bagaimana resep Tumpeng yang benar. Jadi nasi Tumpeng Ruwatan buatan kami melambangkan hubungan antara Tuhan dan hubungan antara manusia. Tumpeng Ruwatan kami sudah kami masak sejak kemarin sore, tadi pagi hanya finishing saja dan memastikan nasi tumpengnya tetap segar. Alhamdulillah SMKN 1 Dlanggu bisa menjadi juara 1 dan mendapatkan uang pembinaan Rp. Semoga prestasi ini bisa terus kami tingkatkan,” harapnya. Ifa
Tiga perlombaan yang digelar pada peringatan hari besar Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 H yaitu Lomba Menghias Tumpeng TKJLomba Kreasi Liwet TKRLomba Membuat Jajanan Pasar Akuntansi & Tata Boga Siapakah yang menjadi juaranya ? Dari hasil penilaian juri dalam melakukan penilaian seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya bahwa penilaian terbagi dari beberapa aspek yang pertama adalah penampilan, cita rasa, kebersihan, kelengkapan dan originalitas. Dan inilah para pemenangnya Lomba Menghias Tumpeng diraih oleh JUARA 1 = Kelas XII TKJ 4 JUARA 2 = Kelas X TKJ 3JUARA 3 = Kelas XII TKJ 3 Lomba Kreasi Liwet diraih oleh JUARA 1 = Kelas XI TKR 3JUARA 2 = Kelas X TKR 2JUARA 3 = Kelas XI TKR 2 Lomba Membuat Aneka Jajanan Pasar diraih oleh JUARA 1 = Kelas XII Tata Boga 2JUARA 2 = Kelas XII Tata Boga 1JUARA 3 = Kelas X Tata Boga
Mojokerto - Menggelar berbagai perlombaan menjadi tradisi masyarakat untuk merayakan HUT Kemerdekaan RI. Salah satunya lomba menghias tumpeng yang tergolong unik dan seru. Perlombaan ini melibatkan ratusan pelajar jenjang SMP dan SMA di Kabupaten menghias tumpeng yang diinisiasi Nawasena Budaya Nusantara ini digelar di Candi Brahu, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan. Perlombaan ini diikuti 70 peserta untuk memperebutkan piala Bupati Mojokerto. Para peserta terdiri dari 40 kelompok pelajar SMP dan 30 kelompok pelajar tingkat SMA sederajat. Masing-masing regu terdiri dari 3 regu wajib membawa bahan-bahan tumpeng yang sudah dimasak sebelumnya ke Candi Brahu. Mereka lantas diminta merangkai dan menghias tumpeng dalam waktu 60 menit saja. Kreativitas sangat dibutuhkan untuk menghasilkan tumpeng yang cantik bertema HUT Kemerdekaan RI ke-77 dan KTT G20. Perlombaan unik ini disaksikan langsung Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, Plt Kepala Dinas Pendidikan Ardi Sepdianto dan Kepala Disbudporapar Norman Handito. Selanjutnya, para juri menilai setiap tumpeng menggunakan kriteria estetika, filosofi, harmoni, rasa, energi, kreativitas, cerita di balik tampilan tumpeng terkait tema dan kebersihan."Alhamdulillah Kabupaten Mojokerto terpilih menjadi tempat pertama untuk festival tumpeng nusantara dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-77 sekaligus menyambut KTT G20 di Bali akhir tahun nanti," kata Bupati Ikfina kepada wartawan di lokasi lomba, Kamis 11/8/2022.Bupati perempuan pertama di Mojokerto ini menjelaskan, festival tumpeng nusantara yang diisi dengan lomba menghias tumpeng ini menjadi momentum untuk mengenalkan tumpeng sebagai kebudayaan di bidang kuliner. Sehingga para pelajar memahami makna dan filosofi kuliner tradisional nusantara tumpeng selalu dibuat masyarakat dalam setiap momen syukuran untuk memperingati hari-hari tertentu, termasuk HUT Kemerdekaan RI. Perlombaan ini sengaja digelar di Candi Brahu untuk memopularkan situs purbakala peninggalan Kerajaan Majapahit di Kabupaten Mojokerto."Tujuan kami lebih kepada penguatan karakter, agar anak-anak merasa bangga bahwa kita memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-77 dan menyongsong KTT G20, harus ada kebanggaan bahwa negara kita menjadi tuan rumah. Kemudian agar anak-anak lebih mencintai kuliner yang sarat dengan budaya bangsa kita, yaitu tumpeng," jelas tumpeng nusantara di Bumi Majapahit hari ini juga diisi dengan doa bersama untuk menyambut KTT G20. Para pemuka dari berbagai agama melantunkan doa dengan cara dengan Ikfina, Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya BPCB Jatim Zakaria Kasimin juga berharap festival tumpeng nusantara ini menjadi sarana melestarikan kebudayaan warisan para leluhur. Ia berharap para pelajar mewarisi dan menjaga nilai-nilai kebudayaan yang ada."Karena arus globalisasi membuat pengaruh budaya dari luar sangat besar. Jangan sampai kita melupakan budaya kita sendiri yang banyak terkandung makna di dalamnya," Panitia Festival Tumpeng Nusantara Wulandari Sawitri Candra Wila mengajak para pelajar di Kabupaten Mojokerto untuk melestarikan tumpeng sebagai kebudayaan bangsa di bidang kuliner. Selain itu, ia berharap para pelajar di Bumi Majapahit bangga karena Indonesia menjadi tuan rumah KTT G20."Tumpeng ciri khas dari nusantara, makanan nusantara yang harus kita kenalkan. Kita sebagai bangsa Indonesia, kita edukasi bersama para pelajar bahwa tumpeng ini masih ada, tumpeng ini mari kita viralkan di setiap kegiatan," pemenang lomba menghias tumpeng langsung diumumkan dewan juri. Hadiah untuk juara 1 berupa uang Rp 1,25 juta, juara 2 Rp juta, juara 3 Rp 750 ribu, juara harapan masing-masing Rp 500 kategori SMP yaitu juara harapan 3 peserta nomor 24 dengan nilai 329, juara harapan 2 peserta nomor 2 dengan nilai 402, juara harapan 1 peserta nomor 4 dengan nilai 403, juara 3 peserta nomor 3 dengan nilai 410, juara 2 peserta nomor 21 dengan nilai 438, sedangkan juara 1 peserta nomor 1 dengan nilai kategori SMA sederajat yaitu juara harapan 3 peserta nomor 20 dengan nilai 403, juara harapan 2 peserta nomor 23 dengan nilai 405, juara harapan 1 peserta nomor 28 dengan nilai 406, juara 3 peserta nomor 1 dengan nilai 407, juara 2 peserta nomor 8 dengan nilai 408, serta juara 1 peserta nomor 21 dengan nilai ruwatan menyabet juara pertama kategori SMA sederajat. Tumpeng ini dibuat 3 siswa kelas XII jurusan tata boga dari SMKN 1 Dlanggu, Kabupaten Mojokerto. Yaitu Khalida Zia Izzahawari 17, Eko Pradana 17 dan Meiwidiana 17."Konsep tumpeng kami nasinya menghadap ke atas menandakan hubungan antara manusia dengan Tuhan. Lauk, sayur dan lainnya menghadap horizontal menandakan hubungan antar manusia, bagaimana kita bisa bergotong-royong dan bekerja sama satu sama lain," tandas Zia akd/ega
lomba menghias tumpeng juara 1